Tuesday, July 12, 2011

Titik Kuning

Setiap malam dalam kesendirianku
Kulihat layar itu
Kunantikan kemunculannya
Titik kuning yang beriringan dengan namanya
Kunantikan adanya perubahan dari titik itu
Kunantikan ia berbicara denganku
Malam ini
Aku hanya bisa menatap titik kuning itu
Takkan ada perubahan
Takkan ada percakapan
Aku hampa tanpa harapan
Malam ini 
Kupandangi titik itu hingga menghilang
Hanya memandang
Hingga menghilang
Lalu kubisikkan
Selamat malam, semoga mimpimu indah
Aku terdiam
Meminta
Berdoa
Berharap
Angin, hembuskan bisikanku padanya
Sampaikanlah rinduku
Aku disini setia menanti
Hingga titik kuning itu kembali
I Sure Miss You A Lot

Click here to getImages  &
I Sure Miss You A Lot Pictures - Pictures

Monday, July 11, 2011

Bisnis dengan DBC Network

Pernah dengar DBC Network? Kalau belum, pernah lihat gambar di bawah ini??
klik disini untuk melihat website DBC Network

Kalau belum pernah juga, pasti pernah dengar Oriflame kan?
Yup, DBC Network adalah jaringan online nya Oriflame. Lalu kenapa saya membahasnya disini? Jawabannya simple aja, sekarang DBC Network adalah kendaraan saya dalam menjalankan bisnis.


Masih banyak orang yang ragu dan skeptis mengenai bisnis MLM. Saya juga salah satunya dulu. Dulu, kalau saya dengar bisnis MLM, saya langsung mengurungkan niat untuk mendengar penjelasan apapun. Soalnya banyak banget yang bilang kalau bisnis MLM itu bisnis omong kosong, yang berhasil cuma orang-orang yang posisinya ada diatas aja. Sementara yang posisinya masih di bawah, tidak akan mendapatkan keuntungan apapun. Nah saya langsung berpikir tidak akan pernah bergabung dengan bisnis seacam ini.

Opini ini tetap saya pegang hingga pada tahun 2010, saya lihat tante saya sendiri mulai menjalankan salah satu bisnis MLM. Saya mulai bertanya banyak tentang kenapa dia mau bergabung, apa keuntungannya, apakah sulit, dll. Saya sendiri sudah tahu tentang Oriflame sejak lama tapi tidak pernah tertarik. Maklum saja, dulu keadaan keuangan saya belum cukup untuk membeli produk-produk Oriflame dan saya juga merasa saya tidak punya bakat untuk berjualan. Tapi ternyata setelah diberikan sedikit penjelasan saya mulai menggali dan disinilah saya mulai tertarik untuk menjalankan sistem MLM Oriflame melalui DBC Network.


Kenapa DBC Network???
Pertanyaan yang harus diajukan pertama kali sebenarnya adalah, apa impian saya? Terus terang saya bukan orang yang ambisius, saya hanya ingin bisa hidup dengan baik dan memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekitar saya. Oh ya, saya juga punya cita-cita untuk bisa menjadi "stay at home mommy". Yes, i am a stay at home mommy wanna be.

Nah baru kita masuk lagi kenapa DBC Network???
Saya melihat bahwa sistem yang dijalankan oleh Oriflame ternyata berbeda dengan MLM lainnya. Disini baik upline maupun downline harus saling support kalau mau maju. Upline tidak akan maju kalau downline juga tidak bergerak dan downline juga tidak bisa maju tanpa dukungan upline. Tentunya disini semua dianggap sama. Kalau downline nya saja yang berusaha tetapi upline nya tidak, maka downline tersebut bisa menyusul posisi upline nya. Jadi semua memang tergantung kerja keras dan support satu sama lain. Yup, menjalankan sistem ini memang susah-susah gampang. Kuncinya adalah kita mau belajar dan tidak berhenti berusaha. Kerikil-kerikil yang menghadang di tengah jalan itu pasti ada. Hanya tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Nah disinilah keuntungan DBC Network, kita bisa bekerja secara online. Jadi kapan saja dan dimana saja, kita bisa mengurus bisnis ini dan menjalankan sistemnya. DBC juga menyediakan fasilitas free web untuk promosi. Jadi saya ga perlu susah untuk melakukan door to door dalam merekrut orang. Di jaman yang serba online ini, mau ga mau saya harus lebih canggih dan lebih bisa memanfaatkannya. Selain itu juga DBC melengkapi membernya dengan e-book training yang bisa dipelajari kapan saja. Jadi saya merasa ini memang yang sesuai dengan saya, apalagi saya masih punya kerjaan utama.

Saya berharap mudah-mudahan bisnis saya ini bisa berkembang hingga suatu saat bisa menjadi penghasilan utama saya. Siapa sih yang tidak tergiur untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang berjuta-juta apalagi kalau sampai bisa melebih penghasilian utama. Bener pepatah bilang "tak kenal maka tak sayang". Jadi saya akan menyarankan untuk silahkan melihat-lihat dan mempelajari sistem di DBC Network ini. Tidak sesusah yang dibayangkan ko apalagi disini semua partner bisnis selalu saling support. Nah syukur-syukur kalo tertarik, kalaupun tidak mudah-mudahan suatu saat bisa tertarik.. :-)

Sunday, July 10, 2011

My First Complete Dish





Finally, being a fans of those cooking shows on TV paid off.. 




Never imagine in my whole life that i would make such a nice dish on my plate. I’ve never been fond of cooking. As a matter of fact i hate cooking. Being Indonesian and grew up entirely in the same place made my choices of what i can cook limited. My family loves Indonesian food, or say it Sundanese food. I somehow found that Indonesian food is just too complicated to cook. I even remember my father asked me one time whether i can cook or not, and i answered embarassedly NO, NOT AT ALL. I can only cook like five simple foods, very simple.


But hey don’t missjudge me. Although i dont like cooking, i am always interested in baking. I was quite good actually. Few years ago, i always made the Lebaran cookies or birthday cake myself. I enjoyed the time of time of reading a new recipe, trying it, and being satisfied with whatever i made. Then the reality hit me. Apparently, good cake or cookies involves good money and a lot of mess up in the kitchen. Somehow both my mom and me finally had an agreement that it would be easier if we just buy the cake or cookies for those special occasion.

However, I love eating, especially trying new things. Sushi, tender steak, crispy thin pizza, salmon sashimi, pancakes, ice cream and so many more. I am always wondering while eating those food whether someday i would be able to cook them. Then, those masterchef shows are on TV and i feel like this time cooking is not as bad as i always imagine.

I watched the show repeatedly, almost every rerun. I learned the right way of cooking, the tricks and else. After some times, the passion just came up like an explosion. Added by a good cook roomy, made it so impossible to ignore. So, i learned some recipes and chose the one that looks easier then i bought the ingredients.

Apparently, as simple as you read the recipe, in practice it was never that simple. The preparation itself took almost an hour. So the total time for cooking this dish was 2 hours, around. But it was satisfying in the end. Dealing with those ingredients, lots of mess, smelling the delicious aroma while on process, had given me really good feeling. So here it is, my first complete dish on the plate: Chicken schnitzel with eggplant n broccoli salad and mashed potato. 

Never thought that i could make it. So Yes, i have a big smile on my face afterwards and looking for another shot of cooking other recipes.. 

He's Just Not That Into You

I wrote this note in 2009, well i just want to post it as a trial.. :p

Pernah baca buku ini? Pertama kali aku denger buku ini di OPRAH. Disitu penulisnya Greg Behrendt & Liz Tucillo jadi bintang tamu. Semua hal yang berkaitan dengan cowo yang bikin cewe bingung dipaparin disitu.Intinya : Sebenernya cowo itu ngga confusing. Ketika cewe ngerasa bingung ama sikap cowonya, sebetulnya they only have one message : THEY’RE NOT INTO YOU…


Begitu dibaca, banyak sih yang bikin aku sadar. It’s really like a wake up call for me. Tapi tetep aja.. Begitu kondisi aku lagi dalam suatu hubungan, semua teori itu tiba-tiba jadi blur. Yang aku inget mostly adalah MAN IN LOVE WOULD DO THE SAME LIKE WOMAN IN LOVE. 

Dari pengalaman aku sebelumnya, banyak sih hal yang udah jadi signs. Cuma yah itu dia, kadang yang namanya cewe kalo udah sayang, hal-hal yang negative itu dilupain. Cewe cenderung untuk selalu bikin excuses dan cenderung untuk live in denial karena berusaha untuk mempertahankan hubungannya dan berusaha untuk merasa bahagia, meskipun mungkin kebahagiaan itu semu. Akhirnya begitu putus baru deh semua kebaca.

Yang ironis adalah, I’ve been reading this book twice and still I keep living in denial. Banyak banget hal yang sebenernya udah jadi pertanda bahwa He’s Just Not That into Me, tapi aku dengan sengaja tidak menyadarinya.
Misalnya:
1. Dia ngilang selama 2 hari without any call or sms. Come on, kalo cowo sayang ama cewenya, dia ga bakalan ngilang gitu aja kan? Dia pasti ngasih kabar. Kata buku sih berarti saat itu kita ga ada di pikiran dia. Padahal aku juga ga ngarepin dia untuk ada setiap saat. Kan bisa sebenernya bilang aku mau pergi ke A atau B jadi mungkin ga bakalan bisa nelp lagi atau apalah. It is Ok, but please communicate! Losing contact for 2 days is just too much. 
Kondisi di atas kata buku : He’s Just Not That Into You!!
Sadar sih, tapi yah begitu dia nongol lagi dan say sorry, aku langsung maafin (Come on….. Padahal ini udah tanda yang jelas. Another proof that I’m not that smart!)

2. Kata buku : “When a guy is into you, he lets you know it. He calls, he shows up, he wants to meet your friends, he can’t keep his eyes or hands off of you”

Well dia ga pernah bilang kalo dia sayang ama aku, meskipun dia manggil aku sayang (back then it was enough for me). Dia ga pernah mau ketemu temen2 aku dalam artian beneran ngumpul bareng, padahal dia udah kenal sebagian dari mereka. Most of the time, his eyes was not on me yah karna emang kita jarang ketemu. Hmm but at least he called and showed up when he promised me. (Exception for the case above, another denial.. hehe.. )